Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 18:47:53【Kabar Kuliner】748 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(26358)
Artikel Terkait
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- Masjid Huangcheng, cerita panjang toleransi beragama di Chengdu
- Kemlu upayakan WNI kabur dari sentra online scam Kamboja dipulangkan
- Menperin: Struktur industri nasional makin solid dan kompetitif
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- Ingin gula darah stabil? Ini cara mengolah nasi putih agar tetap sehat
- BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati
- KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja
- Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan
- Dinkes Pamekasan ambil sampel makanan selidiki kasus keracunan siswa
Resep Populer
Rekomendasi

Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari

Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan

Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG

Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan

KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat

Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI

Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS

Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS